Megasports4u.com – Saham adalah surat berharga yang menunjukkan kepemilikan seseorang atau badan hukum terhadap sebagian modal suatu perusahaan.
Dengan memiliki saham, berarti Anda memiliki hak atas keuntungan dan aset perusahaan tersebut.
Namun, saham juga memiliki risiko yang harus Anda pahami sebelum berinvestasi.
Ada beberapa jenis saham yang berbeda dalam hal hak dan kewajiban pemegangnya.
Jenis-jenis saham tersebut antara lain:
Saham biasa (common stock)
Saham ini memberikan hak suara kepada pemegangnya dalam rapat umum pemegang saham (RUPS) dan hak atas dividen yang dibagikan perusahaan.
Risiko saham biasa adalah jika perusahaan bangkrut atau likuidasi, pemegang saham biasa akan mendapatkan pembayaran terakhir setelah kreditur dan pemegang saham preferen.
Saham preferen (preferred stock)
Saham ini memberikan prioritas kepada pemegangnya dalam hal pembayaran dividen dan klaim aset perusahaan jika terjadi likuidasi. Namun, saham preferen tidak memberikan hak suara kepada pemegangnya.
Risiko saham preferen adalah dividen bisa berubah atau dihentikan oleh perusahaan, dan saham ini kurang likuid di pasar.
Saham kelas A dan kelas B
Saham ini dibedakan berdasarkan jumlah hak suara yang dimiliki oleh pemegangnya.
Biasanya, saham kelas A memiliki lebih banyak hak suara daripada saham kelas B, namun keduanya memiliki hak yang sama atas dividen dan aset perusahaan.
Risiko saham kelas A dan kelas B adalah tergantung pada kondisi perusahaan dan pasar.
Saham syariah
Saham ini adalah saham yang sesuai dengan prinsip-prinsip syariah Islam, yaitu tidak berhubungan dengan bisnis yang haram seperti riba, judi, alkohol, dan lain-lain.
Saham syariah memberikan hak dan kewajiban yang sama dengan saham biasa kepada pemegangnya. Risiko saham syariah adalah terbatasnya jumlah emiten yang menerbitkan saham syariah dan kurangnya informasi tentang kinerja perusahaan syariah.
Sebagai investor, Anda harus mengetahui jenis-jenis saham dan risikonya agar bisa memilih saham yang sesuai dengan profil risiko dan tujuan investasi Anda.
Selain itu, Anda juga harus melakukan analisis fundamental dan teknikal terhadap perusahaan-perusahaan yang menerbitkan saham, serta mengikuti perkembangan pasar modal secara berkala.